Distrik Unik - Inspirasi - Di belahan bumi ini ada segelintir orang yang mampu menciptakan bahasanya sendiri. Hingga tercipta beribu-ribu bahasa di planet ini.

Di era sekarang, ada juga segelintir orang yang mampu menciptakan bahasa di luar bahasa yang sudah mapan (Bahasa Indonesia, Melayu, Inggris, Spanyol, dan berjuta-juta bahasa daerah lainnya). Sampai-sampai ada sejumlah sutradara film yang mengadopsi bahasa mereka ke dalam karya fiksi yang menyuguhkan cerita menarik, hingga masuk ke dalam jajaran film box office dunia. Star Trex dan Lord of The Ring, misalnya.

Diyakini, orang-orang yang mampu menciptakan bahasa adalah orang-orang yang memiliki tingkat kecerdasan di atas rata-rata. Tak heran, hal itu yang melekat pada diri mereka. Pasalnya, mereka mampu menciptakan beribu bahkan berjuta-juta kata baru.

Behenti sampai di sini, pernahkah Anda melihat anak-anak usia sekolah dasar saat mereka tengah asik dengan dirinya sendiri, khususnya ketika mereka berkhayal dan larut dalam dunianya sendiri. Mereka kerap mengeluarkan celetukan, celotehan atau kata bertubi-tubi yang tak umum kita didengar.

Apakah saat itu mereka tengah dalam rangka berkreasi, secara sadar maupun tidak sadar, menciptakan bahasa baru. Karena, hanya dia yang mengerti tentang maksud dari setiap celotehan, celetukan dan kata aneh yang bertubi-tubi keluar dari mulutnya, hingga tak jarang sampai menyemburkan air liur.

Nah, yang sekarang jadi pernyataan, jika segelintir dari manusia yang mampu menciptakan bahasa baru adalah orang-orang yang punya tingkat kecerdasan di atas rata-rata, lalu apakah anak-anak yang suka berceloteh, berceletuk dan mengeluarkan kata-kata asing ketika dia sedang asik dengan fantasinya dapat digolongkan ke dalam orang yang punya tingkat kecerdasan tinggi?

Bagaimana pendapat Anda?