Tips Simpel Cegah Anak Balita Agar Tak Terjangkit Pneumonia

No Comments


Sumber gambar: MizanCom
Distrik Unik - Health - Meski dapat disembuhkan, sebaiknya Anda jangan pernah mengangap enteng penyakit pneumonia (radang paru-paru) pada anak usia di bawah lima tahun (balita). Pasalnya, dampak dari penyakit ini bisa sampai menyebabkan kematian. Kendati demikian, sebenarnya ada tips simpel yang dapat dilakukan oleh orang tua sebagai upaya pencegahan agar anak balitanya tak sampai terjangkit penyakit yang paling utama menyebabkan kematian itu.


Berdasarkan data yang dilansir Kementerian Kesehatan RI, setiap tahunnya, dari 9 juta angka kematian anak balita sedunia, lebih dari 2 juta di antaranya meninggal dunia akibat pneunomia. Fakta ini sama artinya dengan dari 5 angka kematian bayi, 1 di antaranya lantaran terjangkit pneumonia.

Di Indonesia, kasus kematian anak balita akibat penyakit ini juga tergolong tinggi. Lebih dari 23 persen anak balita (29 hari – 11 bulan) meninggal dunia akibat terjangkit pneumonia. Sedangkan pada rentan usia 4 tahun sampai 11 tahun, angka kasus kematian akibat pneumonia mencapai 15,5 persen.

Kendati demikian, tak banyak orang tua yang menyadari bahwa pneumonia (radang paru-paru) adalah penyakit yang paling rentan menyerang anak usia balita. Pasalnya, di banding orang dewasa, daya tahan tubuh mereka jauh lebih lemah. Celakanya lagi, mengingat kondisinya yang terbatas, anak usia balita tak mungkin bisa menghindar dari sumber penyebabnya. Padahal, sumber penyebaran pneumonia selalu “menghantui” mereka, yakni kondisi lingkungan-seperti polusi udara-dan perilaku orang tua soal kebersihan-seperti kebiasaan cuci tangan dan perilaku merokok oleh orang tua.

Hal itu diakui Sekretaris Satgas Imunisasi pada Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dokter Soedjatmiko SP Ak, MSi. Dalam sebuah acara Journalist Class, yang mengusung tema “Kesehatan Fisik dan Mental Anak Sebagai Investasi Tak Ternilai Bagi Bangsa”, dikemukakannya, pneumonia memang rentan diderita oleh balita. Itu lantaran kekebalan tubuh mereka yang masih rendah.

Menurutnya, penyakit itu disebabkan oleh bakteri pneumococcus yang umumnya terdapat di tenggorokan dan rongga hidung manusia, baik dewasa, anak-anak maupun balita. Selain bakteri pneumococcus, jenis bakteri lain yang menyebabkan pneumonia adalah bakteri steptococcus.

Kedua bakteri tersebut bisa menyebabkan peradangan pada alveoli yang terdapat di paru-paru. Akibatnya, alveoli-yang berfungsi sebagai penyerap oksigen-meradang dan berisi cairan. Tak ayal jika balita yang mengidap penyakit ini susah bernapas. Pada kasus pneumonia berat, biasanya ditandai juga dengan batuk. Rasio bayi tertulan pneumococcus, lanjut Soedjatmiko, umumnya disebabkan karena buruknya gizi dan kondisi lingkungan sekitar.

Dalam hal ini, peranan orang tua dalam menjaga buah hati sangat besar. Orang tua dituntut untuk menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung bagi kesehatan buah hati. Soedjatmiko menyarankan agar anak balita dijauhkan dari asap rokok dan lingkungan yang bersih. Risiko balita terjangkit pneumonia menjadi lebih besar jika kondisi lingkungan di sekitar mereka buruk.

Guna menekan risiko terjangkit pneumonia, sebenarnya ada kebiasaan simpel (sederhana) sebagai upaya pencegahanya. Yakni, pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara eksklusif (pada usia 0-6 bulan). Cairan pada perempuan yang diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitoni setelah kelahiran bayi ini, terbukti mengandung immunoglobin yang bermanfaat bagi pertahanan tubuh bayi dari serangan berbagai penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun virus.

Dikemukakan dokter Hindra Irawan Satari, anggota IDAI,  pemberian ASI secara eksklusif terbukti mampu menekan jumlah bakteri pneumococcus yang bersarang di dalam tenggorokan, penyebab penyakit radang paru-paru.  Setidaknya, terdapat 5 faktor yang memengaruhi meningkatnya jumlah bakteri pneumococcus di dalam tubuh anak usia balita. Yakni, balita yang tidak mendapatkan ASI (secara eksklusif), infeksi virus pada saluran napas, perokok pasif, sering dititipkan di tempat penitipan bayi dan pengaruh musim dingin, khususnya di negara-negara yang memiliki empat musim. 

Sumber: wikipedia, bangkapos, kompas, depkes


ingin pesan artikel promosi produk, blog atau web Anda?
hubungi kami via email: distrikunik@gmail.com
- terima kasih - 

Comments

Leave a Reply

Perhatian: Jangan Pernah Menulis Pesan atau Komentar yang Bertentangan dengan Pancasila. - Terima Kasih -

Jadi Sabahat Distrik Unik

Kreated by Distrik Unik @Januari2013. Powered by Blogger.

Abstraksi Buku-buku Top!

Popular Posts

Mitra Distrik Unik

Buku The Millionaire Steps Software Website Toko Online Paid Review Indonesia

Followers

Blogger templates